Amerika Serikat Semakin Mencekam, Warga Kulit Hitam Amerika Kembali Ditembak Polisi
Ideanewsindo.com -
Aksi demo dan rusuh di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat makin
menjadi-jadi. sehingga bisa memicu kondisi keamanan di AS semakin rapuh.
Demo semakin memanas lagi karena seorang pemilik restoran
kulit hitam ditembak mati di Kentucky pada Senin pagi (1/6/2020) ketika polisi
dan pasukan Garda Nasional menembakkan senjata ketika membubarkan kerumunan
yang memprotes pembunuhan polisi terhadap warga Amerika keturunan Afrika,
George Floyd.
Seorang polisi wanita, Katie Crews, terlibat dalam
penembakan saat demo membela George Floyd di Louisville, Kentucky, Amerika
Serikat, Minggu (31/5/2020).
Penembakan yang dilakukan aparat kepolisian dan Garada
Nasional itu menyebabkan pria kulit hitam David McAtee tewas.
Dikutip dari courier-journal.com, Crews kini ditugaskan di
bagian administratif setelah insiden penembakan yang melibatkan dirinya itu.
Sebelum penembakan terjadi, Crews sempat mengunggah foto dan
komentar di akun Facebook yang mengolok-olok pendemo.
Crews pada Kamis (28/5/2020) mengunggah foto seorang pendemo
wanita yang menawarinya bunga. Saat itu Crews tengah berdiri berjaga di tengah
demo. Crews tidak mengatakan secara gamblang apa yang diucapkan oleh pendemo
itu.
Crews juga menyebut mengenai senapan pepper balls atau
sejenis softgun yang digunakan aparat bisa melukai pendemo itu.
"Dia berkata dan bertindak tak hanya sekedar 'menawari
bunga' kepadaku. Supaya kalian tahu. Untuk orang yang mengenalku pasti tahu
ekspresi wajahku mengungkap segalanya.
“Aku harap peluru pepper balls mengenainya dengan sedikit
luka. Kembalilah dan akan kuberi lebih, aku akan berjaga lagi nanti
malam," tulis Crews.
Kepala polisi pengganti, Robert Schroeder, menyebut dua
anggota polisi termasuk Crews serta dua tentara Garda Nasional melakukan
penembakan dalam demo.
Schroeder ditunjuk menjadi kepala polisi setempat
menggantikan Steve Conrad dipecat.
Schroeder juga menyebut dua anggotanya tidak mengaktifkan
kamera tubuh saat kejadian penembakan.
Maka dari itu pelacakan lebih sulit dilakukan dan kini investigasi
masih berlangsung.
(courier-journal.com)