Berang! China Kirim Pesawat Tempur Penembak Rudal
Ideanewsindo.com -
Sebuah pesawat perang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China secara singkat
mendekati Taiwan pada hari Jumat. Manuver Beijing ini terjadi, sehari setelah
Taipei menembakkan dua rudal di lepas pantai pulau tersebut dalam sebuah uji
coba senjata.
Pesawat Yun-8 China melintasi garis tengah (median line) di
Selat Taiwan pada hari Jumat, menerobos batas wilayah udara tidak resmi antara
kedua pihak.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya merespons
dengan mengerahkan beberapa pesawat jet tempur.
"Kami mendeteksi pesawat Komunis China; Yun-8, yang
terbang ke barat daya menuju Taiwan pagi ini (Jumat) dan (kami) segera mengirim
jet-jet tempur kami untuk membayangi dan membubarkannya melalui peringatan
radio," kata kementerian itu, seperti dikutip dari South China Morning
Post, Sabtu (13/6/2020).
Menggambarkan situasinya sebagai hal "normal",
kementerian itu mengklaim memiliki pengawasan penuh dan kendali atas semua
kegiatan di laut dan udara yang mengelilingi Taiwan.
Manuver pesawat perang China terjadi setelah Institut Sains
dan Teknologi Nasional Chung-Shan, Taiwan, melakukan uji tembak dua rudal ke
daerah timur Taitung dan pangkalan militer Jiupeng di daerah selatan Pingtung
pada Kamis malam.
Peluncuran ini adalah bagian dari program pengembangan rudal
pulau yang memerintah sendiri tersebut untuk meningkatkan pertahanan terhadap
ancaman dari China.
Badan Perikanan Taiwan mengatakan rudal lainnya akan diuji
tembak dalam beberapa hari mendatang. Badan itu mengeluarkan pemberitahuan
publik tentang tanggal dan lokasi uji coba rudal untuk memperingatkan para
nelayan yang beroperasi di dekat area uji coba misil.
Ketegangan atas Selat Taiwan meningkat karena China, Amerika Serikat, dan Taiwan telah meningkatkan kehadiran militernya.
Kementerian Pertahanan Taiwan menolak mengungkap jenis rudal yang diuji tembak pada Kamis malam. Kementerian itu tidak mengonfirmasi atau pun menyangkal bahwa akan ada lebih banyak tes rudal antara Jumat hingga Selasa depan karena Badan Perikanan telah memublikasikan pemberitahuan.
Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, lembaga yang mengembangkan rudal Taiwan, juga menolak menyebutkan nama dua rudal yang diuji tembak. Menurut institut tersebut, uji coba itu sejalan dengan rencana Kementerian Pertahanan untuk mengembangkan senjata di pulau itu secara mandiri.
Wang Ting-yu, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, yang duduk di Komite Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri Parlemen Taiwan, mengatakan rudal yang ditembakkan dari Jiupeng adalah Tien Kung-3 (Sky Bow-3), rudal surface-to-air dengan jangkauan 200km yang dirancang untuk mencegat misil yang datang dari daratan China. Menurutnya, rudal Tien Kung-2 yang menjadi sasarannya ditembakkan dari Taitung.
“The Tien Kung-3 berhasil mencapai target selama tes," katanya dalam posting Facebook-nya pada hari Jumat.
Ketegangan atas Selat Taiwan meningkat karena China, Amerika Serikat, dan Taiwan telah meningkatkan kehadiran militernya.
Kementerian Pertahanan Taiwan menolak mengungkap jenis rudal yang diuji tembak pada Kamis malam. Kementerian itu tidak mengonfirmasi atau pun menyangkal bahwa akan ada lebih banyak tes rudal antara Jumat hingga Selasa depan karena Badan Perikanan telah memublikasikan pemberitahuan.
Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, lembaga yang mengembangkan rudal Taiwan, juga menolak menyebutkan nama dua rudal yang diuji tembak. Menurut institut tersebut, uji coba itu sejalan dengan rencana Kementerian Pertahanan untuk mengembangkan senjata di pulau itu secara mandiri.
Wang Ting-yu, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, yang duduk di Komite Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri Parlemen Taiwan, mengatakan rudal yang ditembakkan dari Jiupeng adalah Tien Kung-3 (Sky Bow-3), rudal surface-to-air dengan jangkauan 200km yang dirancang untuk mencegat misil yang datang dari daratan China. Menurutnya, rudal Tien Kung-2 yang menjadi sasarannya ditembakkan dari Taitung.
“The Tien Kung-3 berhasil mencapai target selama tes," katanya dalam posting Facebook-nya pada hari Jumat.
Tes dua rudal pada Kamis malam dilakukan hanya dua bulan
setelah pulau itu menembakkan misil Tien Kung-3 dan rudal jelajah serangan darat
Yun Feng (Cloud Peak) jarak menengah antara 5 April hingga 23 April di
pangkalan Jiupeng.
Ketika misil Tien Kung dapat mencegat rudal yang masuk,
misil Yun Feng yang memiliki jangkauan 1.500 km dapat menyerang sasaran di
China bagian dalam, termasuk Beijing, Tianjin, Nanjing di provinsi Jiangsu
timur, Shanghai di timur dan Wuhan, Changsha dan Bendungan Tiga Ngarai di China
tengah.
Pengembangan misil Yun Feng oleh insititut Chung-Shan telah
diselimuti kerahasiaan karena ada kekhawatiran dari Amerika Serikat yang
pro-Taiwan bahwa hal itu berpotensi memicu tindakan marah dari Beijing.
Laporan perkembangan tentang proyek rudal Yun Feng pertama
kali muncul pada bulan Desember 2012, tetapi program ini telah berjalan sejak
krisis Selat Taiwan pasca-1996, yakni ketika Beijing melakukan uji coba rudal
di dekat Taiwan untuk mencoba memperingatkan presiden saat itu; Lee Teng-hui.
Misil Tien Kung-3 adalah sistem pertahanan rudal area
generasi ketiga, yang dikembangkan oleh institut Chung-Shan untuk mencegat
rudal balistik taktis.
Menurut lembaga itu, sistem senjata Tien Kung-3 dibangun
oleh unit rudal, tabung, dan unit kontrol tembakan.
“Sistem senjata dapat melibatkan sejumlah jet tempur
berkinerja tinggi, rudal jelajah, rudal anti-radiasi, dan rudal balistik jarak
pendek dengan berbagai keterlibatan simultan. Itu dirancang untuk dioperasikan
oleh baterai secara mandiri atau di bawah kendali dari unit eselon yang lebih
tinggi," kata lembaga itu di situs webnya.