Beredar Video WNI Hajar Pria Rasis di Amerika Serikat
Ideanewsindo.com -
Sebuah video viral di Youtube dan Twitter berdurasi kurang lebih satu menit
yang diduga mahasiswa Warga Negara Indonesia (WNI) berkelahi dengan seorang
pria bule. Diduga kejadian berlangsung San Diego, California, Amerika Serikat.
Dalam video tersebut, pria diduga WNI yang berpakaian hitam
mencoba menghindari pria bule dengan berjalan mundur yang nampak ingin
menghajarnya.
Hingga di pertengahan jalan, kedua pria tersebut berkelahi
yang dimulai dengan tendangan pria asing. Akibatnya pria yang diduga WNI itu
balik menghajar, beberapa kali pukulan saling mengenai kepala, namun akhirnya
pria bule itu jatuh dan tidak mampu kembali berdiri.
Uniknya dalam video itu, pria tersebut menolong bule untuk
kembali berdiri dan sempat mengucapkan permohonan maaf. Ia pun nampak
kebingungan dengan sikap pria asing yang mencoba menghajarnya itu.
"Sorry," ucapnya kepada pria asing tersebut dalam
video itu.
Kemudian salah satu pria berbadan gemuk yang berada di sekitar
lokasi itu menolong pria bule tersebut, beruntung aksi ini tidak ada yang
mencoba memperkeruh suasana.
Dalam keterangan di sebuah akun Twitter yang memposting
video tersebut @henrysubiakto menyebutkan bahwa pria berpakaian hitam tersebut
merupakan mahasiswa asal Indonesia.
"Mahasiswa Indonesia di AS ini diserang mahasiswa kulit
putih. Si Bule tidak nyangka kalau anak Indonesia itu sejak SMA sudah terbiasa
tawuran," tulis dalam @henrysubiakto yang dibanjiri hampir 5 ribu retweet,
dan 11 ribu menyukai.
Sementara dalam keterangan di akun Youtube tercantum bahwa
pria bule tersebut adalah pria rasis, dan menyebutkan bahwa kejadian ini adalah
di San Diego, Amerika Serikat.
"Pria Asia itu berkelahi dengan seorang pria rasis di
San Diego," tulis akun Youtube Jun Souljah.
Menanggapi hal ini, Direktur Perlindungan Warga Negara
Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Judha
Nugraha mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti hal ini bersama dengan
perwakilan pemerintahan Indonesia di AS.
"Temans, info untuk saat ini, semua Perwakilan RI di AS
bekerja sama dengan komunitas masyarakat Indonesia dengan mendalami dan mencari
konfirmasi kasus ini," ujar Judha, Senin (8/6).
(askara)