Bill Gates Stress, Frustasi dan Geram
Ideanewsindo.com - Pendiri
Microsoft, Bill Gates, mengaku frustasi dan geram dengan komunitas anti vaksin.
Akibatnya, orang terkaya dunia ini mengalami stress karena perasaan khawatir
dengan semakin banyaknya jumlah kesalahan informasi tentang Corona Virus
Desease 2019 atau COVID-19 yang tersebar di luar sana.
Dikutip dari situs Metro, Jumat, (05/06/2020), ketika
berbicara pada sebuah program, Bill Gates mengaku frustasi dengan mereka yang
menentang vaksin. Semakin rumit saat alat-alat digital bertambah dari waktu ke
waktu dan hoaks itu semakin menggila.
"Jika kita sudah memiliki vaksin, kita bisa memberi
kekebalan pada 80 persen populasi. Namun jika menurut mereka vaksin adalah
sesuatu yang buruk dan tidak ada yang mau vaksin, penyakit akan terus membunuh
kita," ujar Bill Gates.
Bill Gates mengaku juga jadi salah satu korban teori konspirasi
saat dirinya vokal bicara mengenai COVID-19 dan pengembangan vaksin. Ia dituduh
menanamkan chip pada vaksinnya itu untuk kemudian melakukan pelacakan.
"Saya agak terkejut beberapa dari mereka fokus kepada
saya. Padahal kami hanya memberi donasi untuk dibuatkan sebuah alat, yayasan
kami juga memiliki banyak ahli farmasi. Perusahaan ingin memberi yang
terbaik," jelas Bill Gates.
Beberapa waktu lalu Bill Gates meninggalkan Microsoft,
bersama istrinya dan mendirikan yayasan Bill and Melinda Foundation dan beralih
sepenuhnya ke kegiatan filantropi.
Selama bertahun-tahun mereka juga ikut membantu menangani
penyakit polio dan malaria di dunia, memperingatkan masyarakat bagaimana bahaya
penyakit menular tersebut.
Bill Gates juga pernah meramal bahwa bencana global
berikutnya bukan terjadi karena perang, melainkan virus yang bisa membunuh 10
juta umat manusia. Kemungkinan besar itu adalah virus yang sangat menular,
bukan rudal melainkan mikroba. Dan apa yang dikatakan saat ini tengah terjadi,
yakni pandemi COVID-19.
(Metro)