Bupati Barito Kuala Berang Sebut BPJS Tidak Ada Rasa Kemanusiaan
Ideanewsindo.com -
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) , Kalimantan Selatan, memutuskan untuk
mengakhiri kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan. Tindakan itu diambil Bupati Barito Kuala Noormiliyani setelah tahu
tidak ditanggungnya biaya pengobatan seorang balita yang mengalami bocor.
"BPJS seperti tidak ada rasa kemanusiaan, saya sendiri
menangis melihat apa yang diderita bocah dengan bawaan penyakit jantung bocor.
Mengapa mereka seakan tidak iba?" jelas Noormiliyani dalam keterangan
resminya, Kamis (11/6/2020).
Pemutusan kerja sama itu, diklaim Noormiliyani, tidak
menyalahi aturan. Menurut dia, pemutusan kerja sama dengan BPJS Kesehatan
dimungkinkan dalam aturan otonomi daerah. Dia juga merasa keputusannya mendapat
dukungan dari masyarakat di Barito Kuala.
Terkait penolakan balita yang mengalami kebocoran jantung,
Kepala BPJS Kesehatan Barito Kuala Rabiatul mengatakan, hal itu terjadi karena
pasien itu belum terdaftar sebagai peserta program jaminan kesehatan dari
pemerintah.
Menurut Rabiatul, banyak masyarakat baru mendaftarkan diri
sebagai peserta BPJS Kesehatan setelah sakit.
"Pendaftaran peserta sebaiknya sebelum sakit, karena
konsep BPJS adalah sedia payung sebelum hujan. Kami pun akan memberikan
kepastian pelayanan kesehatan untuk peserta aktif," terang Rabiatul.
Rabiatul menambahkan, bayi penderita jantung bocor yang
gagal mendapatkan pelayanan BPJS harus didaftarkan dulu sebagai peserta Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).
Setelah datanya masuk sebagai peserta JKN, maka selanjutnya
bisa masuk pada penjaminan BPJS Kesehatan. "Balita Aliqa bisa masuk
penjaminan BPJS kesehatan apabila sudah didaftarkan pada peserta JKN, sesuai
dengan ketentuan, pengaktifan peserta kartu mandiri adalah 14 hari,"
jelasnya.
(kompas)