Gadis Cantik Ditembak Mati Ayahnya Tanpa Berkedip
Ideanewsindo.com -
Seorang gadis cantik di Turki ditembak mati oleh ayahnya karena menolak
berbicara dengannya setelah pelaku menceraikan ibu korban. Setelah membunuh
gadis 20 tahun tersebut, pelaku menembakkan pistol pada dirinya sendiri.
Korban yang bernama Merve Konukoglu ditembak mati di wilayah
Elazig pada Selasa lalu. Beberapa bulan sebelum pembunuhan terjadi, korban
mem-postingkalimat horor di media sosial yang banyak orang meyakininya sebagai
prediksi akan kematiannya sendiri.
Merve Konukoglu memilih untuk tinggal di Diyarbakir dengan
ibunya setelah perceraian orangtuanya. Pada hari Selasa dia bepergian ke Elazig
untuk ujian universitas yang akan diadakan pada tanggal 27-28 Juni mendatang.
Ayahnya, Mikail Konukoglu, mengikutinya dan secara brutal
membunuhnya karena klaim bahwa korban menolak berbicara dengannya lagi setelah
perceraian orangtuanya. Mikail kemudian menembak dirinya sendiri dengan pistol
yang sama dan dinyatakan meninggal Jumat (19/6/2020) di Rumah Sakit Elazig,
tempat di dalam penahanan polisi.
posting tulisan mengerikan di Twitter pada bulan Februari
yang menarik perhatian banyak orang. Tulisan itu, seperti dikutip Middle East
Monitor, sejatinya untuk mengenang Seyma Yildiz, seorang gadis Turki yang
dibunuh oleh ayahnya.
"Bayangkan seorang ayah membunuh putrinya tanpa
berkedip," tulis Merve. Banyak orang percaya bahwa posting itu merupakan
prediksi kematian Merve yang sudah menyadari bahwa hidupnya berada di bawah
ancaman.
Merve dimakamkan dengan tangisan keluarganya di Pemakaman
Asri di Karşıyaka Mahallesi. Mikail yang meninggal di rumah sakit telah
dimakamkan secara diam-diam di kuburan yang dia gali di desa Elmapınarı.
Menurut saksi mata kepada media setempat, kuburan itu sengaja digali sendiri
oleh Mikail sebelum dia beraksi."Saya akan memasuki makam ini atau istri
saya," katanya saat menggali kuburan seperti ditirukan saksi mata.
Setidaknya 21 perempuan terbunuh di Turki sejak Mei 2020.
Data ini merupakan laporan bulanan terbaru dari Kadın Cinayetlerini
Durduracagız Platform, sebuah organisasi hak-hak perempuan yang memantau
kekerasan terhadap perempuan di Turki.
Gözde Önal, perwakilan dari organisasi itu di Elazıg,
menyatakan bahwa organisasinya tidak akan tinggal diam untuk semua perempuan
yang terbunuh. "Merve Konukoğlu baru berusia 20 tahun. Dia dibunuh oleh
ayahnya di Elazig, tempat dia datang untuk mengambil ujian," katanya.
(sindonews)