Heboh Video Pemuka Agama Asal Indonesia Pidato Dalam Demo AS Yang Tuai Kecaman, Ini Penyebabnya
Ideanewsindo.com -
Oscar Surjadi, seorang pastor Indonesia yang berbasis di Amerika Serikat (AS)
menuai kecaman dari para pengguna media sosial di Tanah Air lantaran pidatonya
dalam demo Black Lives Matter. Pidatonya dianggap menjelek-jelekkan Indonesia.
Dia menyuarakan perlawanan rasisme ketika bergabung dalam
protes pro-George Floyd di Portland. Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas
setelah lehernya dicekik polisi kulit putih di Minneapolis dan memicu demo
rusuh di hampir seluruh wilayah Amerika.
Aksi pidato pastor pemimpin Portland City Blessing Church
pada Kamis pekan lalu telah viral di media sosial. Dia terlihat berbicara di
depan massa demonstran di sebuah tempat terbuka di Portland.
Salah satu ucapan yang menuai kecaman dari para pengguna
media sosial di Indonesia adalah; "Saya datang ke AS bukan untuk ini. Saya
lahir di Indonesia dan saya tahu apa artinya (mengalami) prasangka dan
diskriminasi."
“Saya pikir saya (melarikan diri) Indonesia, dan saya datang
ke sini agar saya bisa bernapas lega. Tetapi saya melihat apa yang telah
terjadi sejak minggu lalu, dan hati saya baru saja meleleh," lanjut dia
dalam video tersebut.
Para warganet Indonesia menganggap pidato Oscar telah
menjelek-jelekkan Indonesia. "Jualan intoleran gagal total! Ini harus
diproses, siapa saja minoritas yang dianiaya, di mana, jam berapa hari apa
tanggal serta tahun berapa, dengan cara apa, siapa saja saksinya, apa saja alat
bukti dstnya. Karena isu minoritas teraniaya menyangkut NKRI," tulis
pengguna akun Twitter @NcuhiRiwo.
Pengguna akun @Hilmi28 berkomentar; "Wahai Pendeta
Oscar Surjadi, Indonesia adalah negara yg sangat aman dan ramah bagi minoritas.
Di negeri ini agama minoritas diberikan jatah libur di setiap hari
keagamaannya. Kalau Anda lahir di Indonesia Anda pasti tahu itu. Hentikan
menjelek-jelekan negara sendiri di negeri orang!."
"Orang yang mengaku pendeta dan menjelek-jelekkan
bangsanya di luar negeri ini pantas dicap pengkhianat. Tidak ada perlakuan
rasis terhadap agama mereka. Justru agama mereka diperlakukan lebih istimewa
daripada agama mayoritas," imbuh pengguna akun @hermanat3.
Pastor Oscar diketahui lahir di Jakarta. Dia meninggalkan
sekolah bisnis dan meninggalkan kariernya di New York untuk menghadiri
Philadelphia College of Bible di Philadelphia, Pennsylvania, pada tahun 1995.
Sejak itu, dia menjadi agamawan di Amerika.
Menurut situs web resmi gereja, Oscar melayani sebagai
pengawas umum Portland City Blessing Church di Portland, Oregon, sejak 1998.
Sementara itu, Oscar dalam wawancaranya dengan Voice of
America (VoA) Indonesia mengklarifikasi bahwa pidatonya tidak bermaksud
menjelek-jelekkan Indonesia di luar negeri.
"Kalau mereka melihat keseluruhannya dari awal dan
akhir, saya itu sebenarnya tidak menjelekkan Indonesia," katanya dalam
wawancara Kamis (11/6/2020).
Doa mengatakan bahawa dirinya mengajak para pemrotes untuk
mempunyai satu sikap protes yang elegan dengan menyampaikan apa yang pernah dia
alami di Indonesia. "Saya mengatakan apa yang Anda alami, saya juga pernah
alami. Tetapi itu dulu," katanya.
"Mari kita bikin sesuatu yang elegan, damai. Suara kita
dikemukakan, tapi jangan sampai merusak, itu intinya."
Kepada masyarakat Indonesia, Oscar kembali menegaskan bahwa
dia tidak bermaksud membuat kontroversi. "Kalau kata-kata saya mengganggu,
memperuncing atau mempertajam, saya sebagai hamba Tuhan tidak pernah bermaksud
demikian," ujarnya.
(sindonews)