Kasihan! Mahasiswi Pintar Penerima Beasiswa Yang Pernah Jual Gorengan Saat SMA Kini Punya Hutang 500 Juta Pada Universitas Trisakti
![]() |
Photo |
Ideanewsindo.com -
Novella Putri terancam gagal jadi dokter. Impian untuk menjadi pelayanan
kesehatan nyaris sirna karena berhutang hingga setengah miliar. Mahasiswi asal
Rokan Hulu, Provinsi Riau memiliki hutang ke kampusnya di Universitas Trisakti,
Jakarta, sebesar Rp 500 Juta.
Hutang itu menumpuk sangat besar karena Pemkab Rohul yang
menjadi pemberi beasiswa 'memutuskan' aliran dana untuk Novella. Padahal
sebelumnya dana tersebut mengalir lancar hingga macet di penghujung semester.
Sebelum mendapat beasiswa dari Pemkab Rokan Hulu Novella
Putri sempat menjual gorengan semasa mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah
Atas untuk membiayai pendidikannya. Namun karena kecerdasannya itu Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu, Riau di masa kepempimpinan Bupati Achmad memberikann
beasiswa Novella Putri untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana di
Universitas Trisakti.
Mantan Bupati Rokan Hulu, Achmad mengatakan, selain Novella
Puteri banyak juga mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Rokan
Hulu yang mengalami kesulitan bayar karena uang beasiswa dari pemerintah Rokan
Hulu tidak jelas nasibnya
"Banyak mahasiswanya tu, cuma karena dia (Novella) tak
mampu makanya terasa betul. Lainnya bisa menanggulangi. Novella ini memang
tidak mampu, dia aja jual gorengan, makanya saya beri bantuan Pemkab ke dia
dulu," kata Achmad yang kini anggota
Komisi II DPR RI.
Kisah Novella pun viral. Kasus mandeknya besiswa tersbeut
terjadi setelah adanya pergantian kepala daerah di Rokan Hulu.
Akibatnya, co-assistant sebagai dokter terancam tak bisa
lanjut dengan tagihan biaya kuliah mencapai Rp 500 juta. Utang ratusan juta
rupiah itu mencuat, saat Novella sudah berada di penghujung menyandang gelar
dokter.
Anggota DPRI RI, Achmad menceritakan kisah Novella yang kini
terkatung-katung di Jakarta tanpa adanya sokongan dana dari pemkab Rohul
"Waktu itu, saya (sudah) sampaikan ke Pak Parman
(Suparman, Bupati) dan Pak Sukiman (Wakil Bupati), supaya ini dilanjutkan. Oke
lanjut, gitu kata mereka. Bantuan ini atas nama Pemkab, bukan nama saya
pribadi, nah itu mereka (Pemkab) lah lagi," cerita Achmad, Minggu 7 Juni
2020.
Saat Achmad menjabat Bupati Rohul, Novella dijanjikan
beasiswa melanjutkan pendidikan ke Universitas Trisakti. Perguruan tinggi
swasta ini menjalin kerjasama dengan Pemkab.
Kisah Novella ini mencuat dan viral, usai teman satu kampus
dengannya membuat akun di laman web penggalangan dana, kitabisa.com.
Diceritakan, gadis pintar asal Ujung Batu itu belum membayar biaya kuliahnya.
Saat Achmad menjabat Bupati Rohul, ia diberi beasiswa untuk
kuliah di Universitas Trisakti. Achmad mengakui, ia sudah menerima aduan
Novella dan mahasiswa Rokan Hulu lainnya. Ia menyayangkan Pemkab Rohul saat ini
dinilainya abai.
Achmad bercerita, semasa menjadi Bupati, politisi Partai
Demokrat ini membuat program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi ke
Universitas Trisakti. Selama dua tahun program itu berjalan lancar.
Pada 2015, Achmad harus menyerahkan estafet pemerintahan
kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Suparman-Sukiman. Berakhirlah 10 tahun
Achmad memimpin Rohul.
Sayangnya, baik di masa Suparman menjabat Bupati,
dilanjutkan Sukiman, program ini tak dilanjutkan kembali. KPK jerat Suparman
dan jebloskan ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Penggantinya, Sukiman, juga tak merespons program ini dengan
baik, sehingga terjadi hal-hal yang seperti ini.
Achmad menambahkan, Novella bersama mahasiswa Rohul lainnya
memang pernah menjumpai dia di Jakarta, karena saat ini Achmad berstatus
sebagai anggota DPR RI dapil Riau 1.
"Novella ada beberapa kali ke Dewan, saya kontak Pak
Sekda, iya-iya aja kata Sekda. Rupanya ini tak ada lanjutannya," tuturnya.
Sebenarnya, Novella bukan satu-satunya korban karena ada
mahasiswa lainnya yang juga menjadi korban atas ketidakjelasan bantuan ini.
Achmad sangat berharap Pemkab dan DPRD Rohul bisa
menganggarkan pembiayaan kuliah mahasiswa-mahasiswa ini. Mereka calon-calon
putra-putri daerah akan memegang peranan penting Rohul di masa depan.
"Saya membantu atas nama Bupati, bukan atas nama Achmad
pribadi. Ini harus menjadi prioritas di Pemda. Masuk kedokteran itu tidak
gampang apalagi Trisakti, nah saya sudah menyelesaikan itu semua, sekarang
tolong dilanjutkan," tutupnya.