Kok Lucu Sih! Kapal Induk AS Ini Harganya Rp184,1 T, tapi Sistem Peluncurnya Ngadat
![]() |
Photo |
Ideanewsindo.com -
Kapal induk terbaru Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Gerald Rudolph
Ford, mengalami kegagalan pada sistem peluncuran elektromagnetik pekan lalu.
Insiden memalukan ini menjadi indikasi terbaru bahwa kapal
seharga USD13,2 miliar (lebih dari Rp184,1 triliun) tersebut masih bermasalah
dengan teknologi mutakhir saat menjalani uji coba di laut. USS Gerald R. Ford
dilengkapi dua reaktor nuklir.
Sistem peluncuran elektromagnetik pada USS Gerald R. Ford yang
mendorong pesawat tempur dari geladak ke langit mengalami "went down"
pada 2 Juni tepat sebelum peluncuran pesawat yang dijadwalkan. Demikian
pengumuman Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Minggu
malam.
"Kegagalan sistem (peluncuran elektromagnetik), yang
dibangun oleh General Atomics, membatasi operasi penerbangan sampai batas
tertentu," lanjut pernyataan tersebut, yang dilansir Bloomberg, Selasa
(9/6/2020).
Dokumen internal Angkatan Laut mengatakan belum ada akar
penyebab masalah tersebut yang ditemukan. Berselang beberapa hari setelah
insiden itu, Angkatan Laut Amerika mengatakan, pihaknya menemukan solusi untuk
masalah peluncuran yang dikenal sebagai sistem ketapel tersebut dan jet tempur
dapat melanjutkan operasi penerbangan pada hari Minggu.
"Para kru yang didukung oleh tim ahli mengembangkan
metode alternatif untuk meluncurkan sayap udara kemarin," kata Kapten
Danny Hernandez, juru bicara Angkatan Laut, dalam sebuah pernyataan.
"Setiap tindakan korektif akan menjadi kunci untuk
memastikan bahwa ketika (USS Gerald R) Ford memasuki armada setelah pengujian
operasional siap untuk mendukung operasi," ujarnya.
Masalah keandalan dengan sistem ketapel menjadi salah satu
masalah teknologi profil tinggi yang sebelumnya dihadapi USS Gerald R. Ford,
yang pertama dari kelasnya.
Masalah sebelumnya menarik perhatian Presiden Donald Trump.
Dia membandingkan sistem ketapel dengan versi yang lebih tua, yang digerakkan
uap pada kapal-kapal induk sebelumnya. Trump pada 2018 mengatakan; "Sistem
uap sangat andal, dan elektromagnetik, maksud saya, sayangnya, Anda harus
menjadi Albert Einstein untuk benar-benar bekerja dengan baik."
Menurut dokumen internal Angkatan Laut AS, kerusakan terbaru
ini tidak menimbulkan risiko keselamatan penerbangan. "Itu terjadi selama
reset manual dari sistem penanganan daya, yang sesuai dengan prosedur saat
ini," bunyi dokumen tersebut.
"Angkatan Laut sedang meninjau prosedur-prosedur
tersebut dan segala dampak pada sistem dan sampai pemberitahuan lebih lanjut,
awak kapal tidak akan menggunakan pengaturan ulang manual," imbuh dokumen
Angkatan Laut.
Dalam laporan tahunan pada bulan Januari, penguji Pentagon
terus melaporkan kekurangan dan keterbatasan radar kapal, sistem pengawasan
peperangan elektronik, dan jaringan data komunikasi antar-kapal.