Trump Minta Bantuan China
Ideanewsindo.com -
Amerika Serikat (AS) Donald Trump berusaha membuat Presiden China Xi Jinping
membantunya agar terpilih kembali dalam pemilihan Presiden 2020. Hal itu
disebutkan dalam buku yang ditulis mantan Penasihat Keamanan Nasional John
Bolton.
Menurut detail dalam buku Bolton yang akan segera
dipublikasikan oleh New York Times, Trump dikatakan ingin China membeli produk
pertanian dari petani AS.
Tuduhan itu merujuk pada pertemuan antara Presiden Trump dan
Presiden Xi pada KTT G20 di Osaka pada Juni 2019.
Kutipan buku itu menyebutkan, Presiden Xi telah mengeluhkan
bahwa beberapa kritik AS terhadap China adalah seruan untuk sebuah Perang
Dingin baru. Bolton mengatakan bahwa Trump berasumsi bahwa Xi merujuk pada
lawannya di Partai Demokrat.
"Trump, secara menakjubkan, mengalihkan pembicaraan ke
pemilihan presiden AS yang akan datang (pada 2020), menyinggung kemampuan
ekonomi China dan memohon kepada Xi untuk memastikan ia menang," tulis
Bolton sebagaimana dilansir BBC.
"Dia menekankan pentingnya petani dan meningkatkan
pembelian kedelai dan gandum China dalam hasil pemilu."
Ketika Xi setuju untuk menjadikan diskusi produk pertanian
sebagai prioritas dalam pembicaraan perdagangan, Trump menyebut dia
"pemimpin terbesar dalam sejarah Tiongkok".
Berbicara pada Rabu malam (17/6/2020), Perwakilan Dagang AS
Robert Lighthizer membantah keterangan Bolton, mengatakan permintaan bantuan
untuk pemilihan ulang itu "tidak pernah terjadi".
Buku setebal 577 halaman, berjudul “The Room Where It
Happened”, dan akan mulai dijual pada 23 Juni.
Pemerintahan Trump sedang mencoba untuk memblokir buku agar
tidak dipublikasikan.
Pada Rabu malam, Departemen Kehakiman meminta perintah
darurat dari seorang hakim untuk mencegah publikasi. Gedung Putih mengatakan
buku itu berisi rincian "rahasia", yang harus dihapus, meskipun
Bolton menolak ini.
Trump pekan ini mengatakan kepada wartawan bahwa Bolton dapat
menghadapi "masalah kriminal" atas buku itu.
Mantan Duta Besar AS untuk PBB itu bergabung dengan Gedung
Putih pada April 2018 dan pergi pada September 2019. Bolton mengatakan ia telah
memutuskan untuk berhenti sebagai penasihat keamanan nasional, namun Presiden
Trump mengatakan dia telah memecat Bolton karena perbedaan pendapat yang keras
dengannya.