Kejar Dua Kapal China, TNI Temukan 22 Pekerja WNI, Satu Tewas di Freezer
Ideanewsindo.com -
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto
memberikan penjelasan mengenai pengejaran dua kapal berbendera China dan
ditemukannya jasad satu pekerja WNI, ABK salah satu kapal, dalam kondisi tewas
di dalam freezer.
Korban tewas tersebut bernama Hasan Afriandi asal Lampung.
WNI yang meninggal dunia di kapal berbendera China tersebut sebelumnya telah
mencari cumi di perairan Argentina bersama sembilan WNI lainnya, di Kapal Lu
Huang Yuan Yu 118.
Sementara di kapal berbendera China lain yang juga dikejar,
yakni Lu Huang Yuan Yu 117, terdapat 12 WNI yang bekerja sebagai ABK. Dua kapal
berbendera China ini sebelumnya mencari cumi ke perairan Argentina.
"Jadi total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan
dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu
Huang Yuan Yu 118," kata Indarto Budiarto saat melakukan pres rilis di
Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).
Diceritakan Indiarto, di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118
terdapat 32 kru yang terdiri dari 10 WNI termasuk almarhum Hasan Afriandi dan
15 WNA asal China serta delapan WNA asal Filipina.
Para WNI tersebut dipekerjakan diatas kapal Lu Huang Yuan Yu
118 melalui agen PT Mandiri Tunggal Bahari (MTB) yang beralamat di Jl. Raya
Majasem Talang, Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
(Jateng). Dimana direkturnya bernama Moh. Haji yang beralamat di Tegal, Jateng.
"Hasil keterangan sementara para WNI telah bekerja
selama tujuh bulan atau sejak tanggal 1 Januari 2020 hingga saat ini,"
jelas Indarto.
Para WNI ini termasuk almarhum Hasan Afriandi berangkat dari
Jakarta pada tanggal 31 Desember 2019 dengan tujuan bandara Changi, Singapura.
Lalu setelah sampai di Singapura langsung diantarkan oleh agen ke atas kapal Lu
Huang Yuan Yu 118.
Kemudian, kapal ini bertolak dari Singapura ke perairan
Argentina, tanggal 1 Januari 2020 untuk mencari cumi. "Sampai saat ini,
kasus ini masih dalam pengembangan sebab ada dugaan tindak penganiayaan, money
laundering (pencucian uang) dan tindak perdagangan manusia," kata Indarto.
“Nanti akan di cek oleh pihak Polda Kepri dan Imigrasi,
termasuk di dalamnya apakah ada narkoba,” tambah Indarto.
Untuk identitas WNI yang ada di kedua kapal berbendera China
tersebut yakni Siswandi asal Jakarta, Casipin asal Brebes, Ansor Azimi asal
Sukabumi, Didi Nuriza asal Pemalang dan Samsul asal Tegal. Kemudian Budiyono
asal Brebes, Muhammad Sokheh asal Tegal, Muhammad Iqbal asal Medan, Defi
Nuriyanto asal Brebes, Jeremy Ricco asal Semarang, Ahmad Badowi asal Brebes
serta Novantino asal Kediri. "Ke 12 WNI tersebut berada di Kapal Lu Huang
Yuan Yu 117," papar Indarto.
Selanjutnya Pahlawan Parningotan Sibuea asal Medan, Deni
Maulana asal Indramayu, Rahmad Abidin asal Sukabumi. Agus Setiawan asal
Lampung, Jonathan Witanto asal Tegal, Durahim asal Cirebon, Nana Suwarna asal
Majalengka, Zenrahman asal Medan dan Ali al Hamzah asal Tegal. "Terakhir Hasan
Afriandi yang telah meningal dunia dan kesepuluh WNI ini berada di atas kapal
Lu Huang Yuan Yu 118," pungkas Indarto.