SBY dan Jokowi adalah Dua Presiden yang Tinggalkan Tradisi Dendam antar Pemimpin



IDEANEWSINDO.COM - Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi adalah dua sosok presiden yang memilih meninggalkan tradisi dendam antar pemimpin.

Menurut Andi Arief, hal ini terlihat dari perlakuan Jokowi terhadap almarhum Ani Yudhoyono, begitu pun kepada SBY ketika sakit.

Selain itu, kata Andi Arief, SBY juga memperlakukan pendahulunya dengan sangat baik di saat sakit hingga wafat.

"Pak SBY memperlakukan pendahulunya dengan sangat baik di saat sakit hingga wafat. Pak Jokowi juga demiian, kita sama-sama menyaksikan bagaimana perlakuannya pada Ibu Ani dan Pak SBY saat sakit," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @Andiarief_ pada Rabu, 24 November 2021.

"Kedua pemimpin yang memilih meninggalkan tradisi dendam antara pemimpin," sambungnya.

Sebelumnya, SBY telah menjalani pengobatan terkait penyakit kanker prostat di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat (AS).

Pascaoperasi, SBY mengabarkan kondisi terbarunya usai dilarikan ke AS guna pengobatan pada Selasa, 23 November 2021.

"Dengan kuasa Allah SWT serta doa dari masyarakat Indonesia, Alhamdulillah saya telah menjalani tindakan medis, operasi besar untuk mengakta prostat saya, yang di dalamnya ada sel-sel kanker," kata SBY melalui akun Instagram @aniyudhoyono.

"Operasi pengangkatan prostat yang saya alami telah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan ekspektasi baik tim dokter Indonesia maupun tim dokter Mayo Clinic dan tentunya harapan saya sendiri," lanjutnya.

Dituturkan Presiden ke-6 RI itu, sejauh ini, setelah tindakan operasi yang dilakukan 11 hari yang lalu tersebut, tim dokter menyimpulkan bahwa apa yang dialaminya sesuai dengan perkiraan bagi siapapun yang menjalani operasi pengangkatan kanker prostat.

Dikatakan SBY, operasi besar yang dijalaninya itu tentu memiliki sejumlah risiko besar mengingat usianya yang memasuki 72 tahun. Namun, ia mengungkapkan operasi itu merupakan tindakan yang paling tepat untuk kondisinya saat ini.

"Saya sudah mengambil keputusan dan setelah bekonsultasi tentunya dengan tim dokter Indonesia, utamanya tim Dokter Kepresidenan yang merawat kesehatan presiden, wakil presiden, serta mantan-mantan presiden dan wakil presiden, bahwa tindakan operasi inilah yang menurut saya untuk kondisi saya paling tepat," tuturnya.

Lebih lanjut, SBY mengatakan bahwa kelancaran pengobatan yang dijalaninya itu tentunya terjadi dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan teknologi, metodologi, serta keterampilan tim dokter dari Mayo Clinic yang sebelumnya juga ditangani oleh tim Dokter Indonesia.

Ia mengungkapkan pascaoperasi tersebut, saat ini dirinya masih melakukan proses pemulihan atau recovery di Rochester.

"Saya akan patuh untuk menjalankan apa-apa yang perlu saya lakukan sebagai pasien pascaoperasi di Mayo Clinic ini," ujarnya.

Dalam unggahan itu, SBY juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu mendoakan atas pengobatan yang dijalaninya.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dengan rasa syukur dan rasa haru, semua doa yang disampaikan kepada saya memohon pertolongan Allah agar pengobatan saya berlangsung dengan baik. Baik itu disampaikan melalui telepon, media sosial, acara-acara doa bersama, termasuk yang mengunjungi saya di AS," katanya.

"Secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada bapak Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, atas kepedulian, perhatian dan bantuannya untuk kelancaran pengobatan saya di AS, demikian juga saudara-saudara kami yang tidak bisa saya sebut satu per satu," sambungnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan kabar bahwa SBY didiagnosa menderita kanker prostat stadium satu.

s: pikiran-rakyat.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Copy