DIJULUKI Janda Putih, Samantha Dikenal Teroris Wanita Terganas, Bujuk 4 Suaminya Ledakkan Bom
IDEANEWSINDO.COM - Teroris asal Inggris Samantha Lewthwaite dikabarkan telah berpisah dari suami keempatnya. Menurut sumber keamanan Somalia, ibu empat anak ini dikabarkan telah melarikan diri ke gunung dan bersembunyi setelah bercerai dengan seorang panglima perang yang kejam di Somalia setelah tujuh tahun menikah.
Perempuan yang dijuluki White Widow atau Janda Putih ini dicari karena serangkaian serangan teror di seluruh Afrika dan diyakini bertanggung jawab atas kematian lebih dari 400 orang.
Lewthwaite, yang suami pertamanya adalah seorang pembom tabung 7/7, diperkirakan telah melarikan diri ke Yaman yang dilanda perang dengan sebuah kapal setelah perpisahan dari Hassan Maalim Ibrahim membuatnya hidupnya dalam bahaya.
Anak dari seorang tentara Inggris dan lahir di Irlandia Utara ini telah menyamarkan mata birunya dan mengenakan kerudung niqab lengkap dan sarung tangan untuk menyembunyikan kulitnya.
"Dia dan Sheikh Hassan tidak lagi bersama. Diperkirakan mereka sudah bercerai," kata seorang sumber keamanan.
“Selama ini dia mendapat perlindungan dari keluarga Sheikh Hassan di daerah terlarang di Somalia."
“Tapi sekarang dia tidak diterima dan telah kembali ke Yaman yang dikuasai al-Qaeda. Dia sampai di sana dengan kapal"
"Saat ini sangat berbahaya di Yaman karena perang saudara. Tapi dia adalah wanita yang sangat berbahaya dengan banyak darah di tangannya."
Lewthwaite, 37 tahun, adalah mualaf yang memiliki dua anak dari pernikahannya dengan pelaku bom bunuh diri London 2005 Germaine Lindsay.
Dia menyebut serangan Juli yang menewaskan 52 orang yang "menjijikkan", kemudian melarikan diri dari Inggris bersama anak-anaknya. Kemudian muncul di Afrika pada 2009.
Dia dimasukkan dalam daftar merah Interpol setelah serangan pusat perbelanjaan 2013 di Nairobi, Kenya, yang menewaskan 67 pembeli, termasuk lima warga Inggris. Tapi dia melarikan diri ke Somalia dan menjadi tokoh kunci dalam kelompok Islam ekstrim al-Shabaab.
Lewthwaite juga diyakini terlibat dalam serangan terhadap penggemar Euro 2012 di bar Mombasa yang menewaskan tiga orang, dan pembantaian 148 orang oleh pria bersenjata di sebuah universitas di Kenya pada tahun 2015.
Dia juga dikatakan melatih anak-anaknya untuk menjadi teroris. Suami keduanya dan ayah dari anak ketiganya adalah pembuat bom Inggris Habib Ghani, yang tewas dalam baku tembak di Somalia pada 2013.
Yang ketiga adalah mantan perwira angkatan laut Kenya yang menjadi teroris Abdi Wahid, yang diyakini berada di balik pengeboman pasar Nairobi pada tahun 2014 yang menewaskan 10 orang. Tidak diketahui apakah Wahid masih hidup atau mati.
s; tribunnews.com