Politisi PDI Perjuangan Marah Besar Edy Mulyadi Hina Prabowo dan Rakyat Kaltim : Borgol



IDEANEWSINDO.COM - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul marah besar ke Edy Mulyadi yang diduga menghina rakyat Kalimantan Timur dan Prabowo Subianto.

Pernyataan Edy Mulyadi mendadak menjadi sorotan usai menanggapi pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Edy mengatakan, tidak ada masyarakat yang mau pindah ke sana.

Bahkan Edy mengibaratkan bahwa Kalimantan sebagai "tempat jin buang anak".

Pernyataan Edy Mulyadi itu menuai kritikan.

Ruhut Sitompul ikut berkomentar soal pernyataan Edy Mulyadi.

Ia meminta pihak kepolisian untuk segera memborgol Edy Mulyadi.

"Edy Mulyadi Kader PKS harus segera diborgol Polisi," tulis Ruhut Sitompul di akun Twitternya, seperti dikutip Sripoku.com, Senin (24/1/2022).

Menurut Ruhut, pernyataan Edy Mulyadi itu sudah terang benderang sudah menghina Prabowo Subianto dan rakyat Kalimantan Timur.

"Krn dgn terang benderang telah menghina Pak Prabowo dan Rakyat Kalimantan Timur Ibukota Negara Nusantara di Penajam MERDEKA," kata dia.

Dilansir dari Tribunnews, Edy Mulyadi mengatakan bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.

"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy Mulyadi dari video viral tersebut.

Bahkan Edy Mulyadi menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.

"Pasarnya siapa?" ujarnya.

"Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana," kata dia.

Untuk menguatkan pendapatnya, Edy Mulyadi menanyakan lokasi tempat tinggal di mana rekan yang ada di sebelahnya berada.

"Enggak ada, nih sampean tinggal di mana om?" katanya.

"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah di sana," ujar dia menambahkan.

Selain diduga hina Kalimantan, Edy Mulyadi juga memberikan pernyataan yang merendahkan Prabowo Subianto.

Ya, Edy Mulyadi menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto macan yang jadi kayak mengeong.

Atas ungkapan tersebut kader Partai Gerindra naik pitam.

Mereka tak terima bos besarnya, Prabowo Subianto dihina begitu saja.

Bahkan kader partai Gerindra sudah membuat laporan polisi terkait hal tersebut.

"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan Negara, Bos," ujar Edy dalam video di media sosial, Minggu (23/1/2022).

"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu enggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?" teriaknya kembali dalam video.

Menanggapi pernyataan Edy Mulyadi tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman meminta masyarakat di Kalimantan Timur tak terprovokasi.

"Pernyataan yang disampaikan oleh Edy Mulyadi menjadi problematika bicara tentang ke-bhinneka-an yang ada di Indonesia," ujar Presiden BEM Universitas Mulawarman Ikzan Nopardi, Minggu dalam program Kompas Petang.

Pihak BEM menuntut Edy Mulyadi untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Kalimantan Timur.

Ikzan melanjutkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan langkah tegas dalam merespons masalah dugaan pencemaran nama yang berujung kepada intoleransi.

Sementara kecaman juga datang dari Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka).

Ketua Umum Pusaka Surfani Sulaiman mengingatkan agar Edy Mulyadi segera menarik pernyataannya.

"Saudara Edy Mulyadi saya minta dan menyomasi atas nama warga Kalimantan Timur, 1x24 jam untuk saudara mencabut pernyataannya," ujar Surfani kepada Kompas TV, Minggu.

"Saudara bahwa warga Kalimantan Timur adalah tempat untuk membuang jin, kemudian warga Kalimantan Timur tidak siap dengan Ibu Kota Negara. Pernyataan ini mengandung SARA, fitnah, dan ujaran kebencian," tuturnya.

Jika Edy tidak segera melakukan pencabutan pernyataan itu, Surfani mengatakan, pihaknya akan melaporkan ke Mabes Polri dan Polda Kalimantan Timur.

s; tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Copy