Pesawat Mata-Mata TNI Temukan Lokasi Persembunyian KKB Papua, Pepohonan Dibabat Untuk Bangun Markas



IDEANEWSINDO.COM - Sampai saat ini, kelompok kriminal bersenjata di Papua belum berhenti dari aksi-aksi kejamnya.

Mereka terus melancarkan tindakannya baik dengan menyerang TNI Polri maupun menghabisi warga sipil lainnya.

Untuk mencegah dan menghentikan tindakan brutal kelompok separatis tersebut, aparat TNI Polri seakan tak tidur siang malam.

Mereka melacak keberadaan KKB dengan pelbagai cara, termasuk mengendap-endap di tengah hutan belantara.

Aparat TNI Polri juga menganalisa arah datangnya KKB kala menyerang, apabila ditemukan ada hal yang mencurigakan.

Bahkan untuk memastikan keberadaan kelompok penggerak kriminalitas di Papua itu, TNI Polri tak sungkan-sungkan menggunakan pesawat mata-mata atau lebih dikenal dengan istilah drone.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, drone berwarna hijau pekat itu diterbangkan di sebuah tempat, dekat sebuah desa di Papua.

Drone itu diterbangkan setelah aparat TNI Polri mencurigai keberadaan sebuah tempat yang cukup terbuka di tengah hutan.

Di tempat itu sejumlah pohon dibabat habis. Diduga di lokasi tersebut akan digunakan KKB Papua untuk membangun markas pertahanannya.

Awalnya tak ditemukan hal yang mencurigakan. Karena yang tampak hanyalah pepohonan yang tumbang.

Namun tak lama berselang, terlihat ada pergerakan seseorang yang diduga sebagai anggota KKB Papua.

Oknum anggota KKB tersebut awalnya tidak menyadari kalau keberadaannya telah terpantau oleh pesawat mata-mata itu.

Makanya saat tahu bahwa ada benda aneh yang terbang tak jauh dari posisinya berada, anggota KKB itu pun berlarian masuk ke hutan.

Tak diketahui pasti di mana video itu diabadikan. Namun dari tangkapan kamera drone, diketahui kalau lokasi itu berada di tengah hutan.

Lokasi yang diduga sebagai markas KKB itu berada tak jauh dari sebuah perkampungan yang dikelilingi deretan bukit dan pegunungan.

Akhirnya terungkap bahwa drone itu diterbangkan setelah TNI Polri menemukan kejanggalan ketika memasuki sebuah desa.

Di desa itu, tak ditemukan satu warga pun. Semuanya sudah pergi entah ke mana. Sementara rumah-rumah seakan tak berpenghuni.

Sebagaimana lazimnya yang terjadi selama ini, jika ditemukan hal yang demikian, maka itu sebagai tanda akan ada serangan ke wilayah tersebut.

Alhasil, aparat TNI Polri pun mulai mengambil langkah taktis. Mereka memantau detail lokasi desa itu untuk memudahkan melihat pergerakan KKB.

Pada malam harinya aparat TNI Polri pun mulai mengendap-endap, terutama di lokasi yang diduga sebagai markas KKB.

Usaha sepanjang malam itu tak ditemukan ada tanda-tanda berhimpunnya KKB di lokasi yang dicurigai.

Namun ketika hari hampir pagi, tetiba terdengar suara berisik tak jauh dari posisi personel TNI Polri berada.

Rupanya sumber suara itu berasal dari komplotan KKB Papua yang tak mengetahui keberadaan TNI Polri di tempat itu.

Alhasil, hanya dalam satu dua gerakan, dua anggota KKB Papua jatuh dan seorangnya lagi berusaha kabur.

Anggota KKB yang berusaha kabur itu lari zig zak dengan maksud menghindari terjangan peluru anggota TNI Polri.

Namun usahanya sia-sia. Karena hanya dengan sekali menyentuh pelatuk senjata, anggota KKB itu jatuh karena terkena tembakan.

Kehabisan Makanan Anggota KKB Putuskan Mundur

Saat ini, sebuah video viral di media sosial. Video itu memperlihatkan seorang anggota KKB Papua sedang memegang HT (handy talk).

Melalui peralatan komunikasi tersebut, anggota KKB Papua itu mengungkapkan bahwa mereka kehabisan bahan makanan.

Menggunakan bahasa daerah setempat, pria tersebut lantas mengungkapkan bahwa persediaan makanan sudah habis.

Dalam kondisi tersebut mereka tak bisa lagi berjuang sebagaimana anggota KKB lainnya.

Apalagi, kata pria tersebut, saat ini aparat TNI Polri tak henti-hentinya melakukan pengejaran terhadap mereka.

Karena itu, katanya, daripada mereka kesulitan menghadapi musuh, lebih baik mundur dari medan pertempuran.

Tak disebutkan apakah mundur dari medan pertempuran merupakan niat menyerahkan diri untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Ataukah mundur dalam arti kembali ke kampung halaman dan berkumpul kembali bersama keluarga.

Namun dari fakta itu terlihat kalau kelompok separatis di Papua saat ini memiliki peralatan komunikasi yang terbilang baik.

Pasalnya, selain Handy talk (HT), mereka juga memiliki peralatan komunikasi lainnya, yakni handphone (HP).

s; tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Copy