Siap-siap, Demo Akbar Selanjutnya 18 April 2022
IDEANEWSINDO.COM - Demo mahasiswa memasuki masa jeda.
Sepanjang Selasa (12/4/2022), tak ada satu pun aksi mahasiswa di jalan di Makassar.
Aksi mahasiswa besar-besaran diperkirakan terjadi lagi awal pekan depan, Senin (18/4/2022).
Mahasiswa menggelar Kongres Rakyat pada Senin (18/4/2022), dan Aksi Nasional pada Kamis (21/4/2022).
Di Jakarta, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menyambut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kampus.
Luhut yang menggelar kuliah umum di Gedung Balai Sidang UI “dipaksa” keluar oleh mahasiswa.
Akhrinya terjadi debat kusir antara mahasiswa yang sedang demo dengan Luhur (Lihat Mahasiswa vs Luhut).
Mahasiswa meminta Luhut membuka data hasil survei yang disebutkan 110 warganet mendukung menunda Pemilu 2024.
Pascaunjuk rasa ricuh 11 April kemarin, DPRD Sulsel akan didatangi sejumlah massa pengunjuk rasa.
Informasi diperoleh, sejumlah organisasi gabung bakal menggelar aksi di depan gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar hari ini, Rabu (13/4/2022).
Di antaranya, KPPM, GRD, LMND, KAM, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia dan SPMP.
Gabungan beberapa organisasi itu menamakan diri Aliansi Demokrasi Emergency Indonesia. Mereka menyuarakan isu Perwujudan Elektabilitas Demokrasi tanpa Oligarki.
Rencana unjuk rasa diperkirakan dengan massa 100 orang dibenarkan Kasih Humas Polrestabes Makassar AKP Lando, KS saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Selasa (12/4/2022) malam.
"Kalau terkait rencana demo besok, memang ada. Informasinya di DPRD Sulsel dari GMNI dan beberapa lainnya," kata Lando KS.
Pihaknya pun mengaku siap mengamankan jalannya unjuk itu agar berlangsung tertib dan damai.
"Tentu kita akan kawal adik-adik mahasiswa ini agar bagaimana aspirasi mereka tersampaikan dengan baik, tanpa menggangu ketertiban umum," jelasnya.
Ditanya terkait kabar rencana adanya unjuk rasa lanjutan pada 18 April mendatang, Lando mengaku belum mendapat informasi ataupun pemberitahuan terkait hal itu.
"Kalau soal itu masih jauhlah, belum ada juga pemberitahuannya masuk ke kita," ungkap Lando.
Sekadar diketahui, unjuk rasa Senin kemarin diwarnai kericuhan di DPRD Sulsel. Sejumlah pemuda yang disinyalir penyusup aksi damai itu memprovokasi dengan lemparan batu.
Aksi berujung kericuhan itu pun dibubarkan polisi dengan tembakan gas air mata dan juga watercanon.
Beberapa massa aksi yang berhamburan ke arah Fly Over pun melakukan perlawanan dengan melempari polisi.
Polisi tidak tinggal diam lalu merangsek ke arah pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata. Massa kembali terhambur ke arah Jl Urip Sumoharjo dan AP Pettarani.
Selain di depan gedung DPRD Sulsel dan Fly Over, kericuhan juga terjadi di depan Kampus UMI dan Universitas Bosowa.
Begitu juga di depan Kampus UINAM dan Unismuh di Jl Sultan Alauddin, Makassar.
Terkait aksi berujung kericuhan kemarin, sebanyak tiga mahasiswa UMI ditangkap.
Wakil Jenderal Lapangan Aliansi Mahasiswa Makassar, Uye mengatakan jumlah itu masih bisa bertambah. Sebab Aliansi Mahasiswa UMI masih terus melakukan pendataan.
“Sekarang terkonfirmasi ada tiga mahasiswa UMI ditangkap,” ujar Uye, Selasa (12/4/2022).
Saat ini, pihaknya masih terus melakukan pendataan organisasi yang ada di UMI. “Kalau ada yang tidak terdata, artinya termasuk yang ditangkap juga,” katanya.
Pihaknya berjanji akan mengawal mahasiswa yang ditangkap saat menggelar aksi unjuk rasa.
Seruan menduduki depan Polrestabes Makassar juga sudah dilakukan.
Diharapkan para mahasiswa yang datang bisa membawakan makanan dan minuman di depan Mapolrestabes Makassar.
Ini sebagai bentuk solidaritas terhadap massa aksi lainnya. Selain itu, jalur hukum akan ditempuh untuk membebaskan mereka yang ditangkap.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.
“Kita sudah konfirmasi dengan LBH, sekarang mereka minta data dirinya dulu. Ini yang kami sedang upayakan,” ujar Uye.
Selain tiga orang ditangkap, ada enam mahasiswa lainnya yang mengalami luka-luka. Kini, korban luka-luka telah mendapat penanganan medis.
s; tribunnews.com